Salah satu restoran di Texas memberikan tantangan kepada pengunjungnya untuk makan 72 ons daging sapi dalam waktu singkat. (National Geographic)
Fakta menarik makan SAPI :
- Asal Muasal Sapi
Dimulai dari sejarah asalnya
sapi. Nenek moyang sapi adalah auroch, binatang yang dikenal kuat, pintar,
dan sangat gesit. Julius Caesar dalam karyanya pernah mengatakan ketakutannya
bertemu dengan auroch di alam liar. Orang Romawi kuno kadang membawa auroch ke
Colloseum untuk bertarung melawan gladiator.
Di satu sisi, orang-orang Romawi
kuno mulai memerah dan mengkonsumsi susu auroch. Lambat laun, auroch mulai
dipelihara dan diternak hingga berkembang menjadi 800 keturunan berbeda. Kini ,
spesies asli auroch sudah punah, betina terakhirnya ditemukan mati 300 tahun
lalu di Polandia.
Pada tahun 1920, dua orang penjaga
kebun binatang di Jerman mengembangbiakkan auroch dari sapi domestik yang
merupakan keturunan asli dari auroch. Menurut mereka, suatu spesies tidak akan
punah selama gennya masih tersedia. Buah pikiran mereka menghasilkan keturunan
sapi Heck, sapi yang selama ini kita lihat dan konsumsi.
- Mengkonsumsi daging sapi berarti membantu mempercepat proses perubahan iklim di bumi daripada yang diakibatkan dari pembakaran bensin.
Pasangan aktivis lingkungan dan
penulis buku Cowed: The Hidden Impact of 93 Million Cows on America’s
Health, Economy, Politics, Culture, and Environment, Denis Hayes dan Gail
Boyer Hayes, mengatakan kepada National Geographic: “Jumlah karbon dioksida
yang dihasilkan dari produksi daging sapi tiap ponnya (1 pon=453gram),
nyatanya, jauh lebih besar dari yang dihasilkan dari pembakaran bensin.”
Mengapa demikian?
Umumnya, daging sapi yang kita makan
berasal dari hasil peternakan sapi besar di dunia Barat. “Jika anda merunut
proses dan menghitung energi yang dibutuhkan sejak proses menernakkan sapi
hingga menjadi hidangan di atas meja makan anda, maka benar, karbon dioksida
yang dihasilkan lebih besar dari yang dilakukan pengendara mobil berbahan bakar
bensin,” jelas Denis.
Jumlah energi tersebut sudah
termasuk dari hasil proses pemupukan jagung yang menjadi makanan sapi
ternak, energi dari hasil pembakaran bensin yang digunakan mesin traktor untuk
membajak ladang, gas yang dipakai untuk memindahkan jagung hasil panen ke tempat
peternakan sapi untuk kemudian diberikan ke sapi sebagai makanannya, energi
yang dipakai untuk memotong dan mengawetkan daging sapi, mengirimnya ke pasar
dan supermarket, gas yang terkandung dalam sunblock lotion
yang dipakai konsumer sebelum pergi ke pasar demi daging sapi, dan yang
terakhir gas yang digunakan konsumer untuk mengolah daging sapi tersebut.
“Jika anda sudah sampai poin
terakhir dari proses panjang penyediaan stok daging sapi tersebut, maka gas
karbon dioksida yang dihasilkan akan lebih besar dibanding yang dihasilkan dari
proses pembakaran bensin,” tutup Denis, yang juga menggagas konsep “Hari Bumi”
di tahun 1970 silam.
Sangat menarik bukan guys? Simak
terus artikel kita ya karena minggu ini kita kebanjiran sapi :D
No comments:
Post a Comment